Pagiku hilang sudah melayang,
Hari mudaku sudah pergi,
Sekarang petang datang membayang,
Batang usiaku sudah tingg.
Aku lalai dari hari pagi,
Beta lengah di masa muda,
Kini hidup meracun hatu,
Miskin ilmu, miskin harta.
Ah, apa daya ku sesalkan,
Menyesal tua tiada berguna,
Hanya menahan luka sukma.
Kepada yang muda kuharapkan,
Atur barisan di pagi hari,
Menuju kearah padang bakti.
(Karya Ali Hasjmy)
Parafrasa Bebas:
Menyesal
Kini masa mudaku
telah melayang, hilang entah kemana. Tinggal diriku dan gelapnya hari-hari yang
membayangiku. Gelapnya malam tidak ada artinya, lebih gelap hidupku. Bintang pun
tidak menyertaiku. Kesempatan yang dulu telah ditelan waktu, dan waktu tak
dapat aku putar lagi. Hari demi hari aku jalani dengan siksa, dan sekarang
usiaku sudah tak lagi muda.
Kelalaian dan
kelengahan dimasa mudaku menjerumuskanku pada dunia yang gelam gulita. Tidak aku
sangka akan begini jadinya. Tubuhku yang renta digerogoti derita. Apa gunanya
aku hidup? Miskin ilmu, miskin harta pula.
Namun nasi sudah
menjadi bubur. Gelap hidupku tak bisa
berubah menjadi pelangi seperti dulu lagi. Tidak ada gunanya aku sesali semua
yang telah terjadi. Walau luka dan sakit hati ini terus menyiksaku. Tidak ada
yang dapat aku perbuat lagi.
Bersama kisahku,
ingatlah selalu. Masa muda adalah masa menata. Rencanakan semua dari sekarang
untuk menyongsong indahnya hari esok. Hingga suatu saat akan engkau nikmati
indahnya pelangi. Tersenyum manis tanpa adanya penyesalan dan sakit hati.
*******
Bila ada masukan, kritik dan saran silahkan tuliskan pada kolom komentar :)
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
ReplyDeleteBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.
Ka , parafrasa terikat ga ada ya?
ReplyDelete